Hari 10 "Sentakan"

Idealnya, suatu prosesi observasi senantiasa dilakukan secara berkesinambungan. Pasca tinjauan masalah dalam observasi ini, tentu harus dirembugkan guna mengumpulkan informasi dari berbagai sudut pandang, pun dengan penawaran solusi masing-masing. Tak berhenti sampai disitu saja, penerapan suatu solusi tadi mutlak untuk senantiasa ditinjau ulang dalam upaya merefleksikan berbagai hal. Ada kemungkinan untuk meleset dari target awal, bisa jadi telah tepat sasaran namun progresivitas masih kurang dan perlu untuk lebih "disentak" lagi. Inti dari semuanya, observasi adalah langkah awal dan langkah-langkah selanjutnya. 

Berkutat terlalu lama pada tataran observasi saja, tentu kurang tepat. Bagaimana tidak, "Seminar Program Kerja (PROKER)" di Kantor Desa yang seharusnya terlaksana di pekan pertama kami disini, belum terlaksana hingga hari kesepuluh ini. Hal yang menjadi kendala bagi kami ialah para aparatur desa setempat yang masih belum berada ditempat. Padahal pada dasarnya, kami harus melakukan sinkronisasi program kerja posko dengan program kerja yang tentunya ada dan sementara berjalan di desa setempat. Hal lain yang juga sangat mempengaruhi ialah, dalam program PPL TERINTEGRASI ini sendiri, sudah barang tentu semua sahabat-sahabat posko diharuskan terlibat pro-active dalam proses pembelajaran di sekolah tanpa terkecuali. Ditambah lagi dengan telah berjalannya salah satu program kerja posko "andalan" walau belum di "Seminar kan", tentu harus ada beberapa diantara sahabat-sahabat posko yang harus terjun langsung dalam pembinaan TPA yang memang merupakan salah satu program kerja posko yang kami andalkan.


Perhatian dari pihak panitia dalam proses berjalannya kegiatan dengan baik patut diapresiasi juga. Diwakili oleh Pak Ismail S.Pd.,M.Pd. yang datang langsung menyisir seluruh posko PPL TERINTEGRASI, baik itu yang di Basse Sangtempe maupun Basse Sangtempe Utara. Beliau datang langsung tepat di hari kesepuluh kami disini. Secara kompetensi, beliau sangat tepat untuk membantu kami dalam upaya meretas berbagai problema yang ada dan membantu mengantar pada titik temu dan solusi. Apatahlagi beliau adalah putra asli daerah, artinya beliau adalah warga asli Basse Sangtempe. Menurut pengakuan beliau, pada masanya dulu beliau adalah yang dipercaya sebagai Koordinator Kecamatan saat prosesi kegiatan KKN berlangsung dimasanya. Olehnya, pahit manis kegiatan yang semacamnya sudah beliau kecap. Masanya kini untuk beliau menghidangkan "santapan serupa" dengannya kepada kami, serta sedikit tutorial bagaimana menyantap hidangan tersebut.

"Tersentak", itulah kata yang tepat menggambarkan kondisi kami kala itu. Bagaimana tidak, kami yang di hari sebelum-sebelumnya telah mengupayakan berbagai hal semampu kami, nyatanya dinilai masih sangat kurang progresif.

Posting Komentar

0 Komentar