Hari 8 "Refleksi pekan 2 Posko 2"

Tentang kegiatan malam harinya yang masih jarang untuk saya ekspose lewat tulisan-tulisan sebelumnya, biasanya kami selepas melaksanakan ritual keagamaan yang dilanjutkan dengan MABAR, bukan main bareng (game) ya, tapi makan bersama yang dilanjutkan dengan CUPIR (cuci piring) bergilir untuk laki-lakinya. Ini tentunya hasil kesepakatan bersama, mengingat sahabat-sahabat posko yang perempuan nya juga telah padat dengan jadwal mereka juga berupa menyiapkan makanan, kebersihan, dan lain-lain. Mutlak diperlukan kesepahaman bersama untuk keberlanjutan dan kelancaran agenda bersama. 

Tentunya semua didiskusikan secara bersama. Tentang diskusi ini, biasanya dilakukan setelah rampung kegiatan-kegiatan tersebut diatas. Dalam diskusi Posko atau biasa disebut briefing ini juga membahas tentang berbagai problema yang kita dapatkan di sektor masing-masing untuk dicarikan titik terangnya berupa solusi, ada observasi tentu ada masalah dan solusi. Duduk berembug bersama untuk kristalisasi program kerja (PK) posko sebelum dipaparkan pada saat seminar desa nantinya. Juga pengalokasian kerja (PJ) dibeberapa sektor yang memang diperlukan. itulah beberapa agenda rutin malam harinya di Posko, tentunya biasa diselingi candaan dan diskusi lepas.

Sepekan telah berlalu, artinya tibalah kami dihari pertama pada pekan kedua dalam PPL TERINTEGRASI ini. Bila merefleksikan kegiatan selama sepekan ini, maka patut lah tetap bersyukur pada Tuhan yang maha esa. Terimakasih mendalam juga harus kami sampaikan kepada semua pihak yang turut serta berkontribusi guna kelancaran agenda kami. Terutama kepada Nenek Lia yang senantiasa mengarahkan kami dalam berbagai hal dan tetap bersabar terhadap kami. Pun demikian dengan Walnum Purnawal yang turut memberikan warna tersendiri dalam berjalannya setiap kegiatan kami.

Tak banyak hal yang ingin saya ceritakan pada catatan kali ini. Bila ditanyakan mengapa demikian, maka jawabannya ialah karena kami sementara fokus mengupayakan kristalisasi program kerja yang segera harus kami seminar kan di Kantor desa setempat. Briefing malam itu berjalan cukup santai namun tetap serius. Bukan main, berbagai problema dalam masyarakat setempat yang menuntut kami harus menawarkan solusi akan nya. Apatah lagi, kami juga masih harus aktif dalam prosesi PPL atau pembelajaran di sekolah, lain lagi dengan kegiatan kemasyarakatan. Memang inilah rancang kerja dari program PPL TERINTEGRASI ini. Olehnya, mengeluh sudah pasti bukan solusi. Malam makin larut, kamipun menuju pembaringan masing-masing.

Setelah selesai shalat subuh berjamaah, saya bersama Ustadz Iskandar bincang-bincang hangat di Masjid walau tak ditemani secangkir kopi hangat. Kami berbincang mengenai banyak hal seputaran minimnya warga yang berjamaah di Masjid, hingga pengalaman-pengalaman beliau dalam upaya merintis sekolah diwaktu mudanya beliau. Untuk diketahui, Beliau adalah mantan kepala sekolah di daerah Mataring, daerah yang belum pernah penulis kunjungi selama berjalannya program PPL TERINTEGRASI ini. Beliau salah satu yang senantiasa memberikan kami motivasi untuk tetap menjaga semangat kami selama berjalannya agenda kami. Semoga beliau senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan dalam setiap aktifitasnya. Aamiin.

Posting Komentar

0 Komentar