Akhir
pekan kedua, waktu yang terbilang cukup ‘’terlambat’’ untuk suatu proses
kegiatan KKN atau kegiatan sejenisnya seperti PPL TERINTEGRASI ini untuk
mengadakan Seminar Desa. Yang mana, maksud utama dari seminar desa ini ialah
disamping untuk menjalin koordinasi dengan seluruh aparatur desa serta seluruh
elemen masyarakat desa; juga untuk bagaimana merinci berbagai akar masalah yang
ada dalam suatu masyarakat serta solusi konkret penanganannya yang tentu
didiskusikan bersama dalam forum tersebut. Pada hari sebelumnya, telah kami
sepakati bersama kepala desa terkait untuk pelaksanaan seminar desa pada hari
selanjutnya, yaitu hari ke tiga belas ini.
Dengan
sedikit agak terlambat dari jadwal yang telah ditentukan bersama, seminar desa
pun dimulai pada pukul 09.10 WITA. Cukup lancar, prosesi kegiatan ini
berlangsung dengan tertib. Namun ada juga bagian atau bahasan tertentu bahwa
membawa arah forum menjadi cukup alot. Utamanya pada bagian pemaparan proker
yang bertalian langsung dengan wilayah sekolah. Suatu indikasi bahwa nalar
kritis masyarakat setempat memang ada yang menghendaki adanya perbaikan
tentunya. Dinamika suatu forum memang pada dasarnya adalah suatu tolok ukur
adanya upaya kesepahaman dan niat baik bersama.
Sekitar
dua puluhan program kerja posko yang telah disepakati untuk dijalankan bersama,
diantaranya pembentukan pembinaan remaja masjid, pembentukan TK, bimbingan
teknologi untuk pra UNBK, pembentukan dan pembinaan OSIS, pembinaan TPA,
DIROSA, bakti social, pembuatan TOGA, pantok jalan dan pembuatan papan atribut
desa serta papan nama aparatur, semi pesantren, festival anak sholeh, serta
berbagai kegiatan yang lain.
Tujuan
lain dari adanya seminar desa ini ialah sabagai upaya sosialisasi kepada
masyarakat akan adanya program kerja posko yang bertalian langsumg dengan
mereka tentunya, bukan sebagai objek namun sebagai mitra dalam hal tersebut.
Dalam beberapa study kasus, ada suatu masyarakat yang tidak turut serta dalam
prosesi pelaksanaan proker kegiatan KKN atau sejenisnya dibeberapa daerah;
karena bisa jadi merka berpandangan bahwa mereka hanya objek, tidak sebagai
mitra untuk pelaksanaannya. Untuk sosialisasi proker ini, dalam pandangan
subjektifitas saya sudah lebih dahulu terlaksana, adapun seminar desa ini saya
rasa ini adalah bagian ‘’formalitas’’ untuk ‘’memformalisasi’’
kegiatan-kegiatan tersebut nantinya. Karena dalam dua minggu keberadaan kami,
telah terlaksana dan masih terus berlanjut beberapa program kerja. Tapi
argumentasi saya tersebut bukan suatu penekanan bahwa seminar desa ini tidak
perlu adanya.
0 Komentar