Tak
banyak hal ikonik yang bisa kutuangkan dalam catatan harian pada hari ketiga
pekan ketiga ini. Untuk saya pribadi, semua berjalan tidak seperti biasanya,
bukan karena adanya gebrakan atau hal lainnya. Tentu tidak patut untuk
dibiasakan. Mengapa demikian ? tak lain adalah prosesi kinerja yang terlihat
agak memudar ketimbang hari-hari sebelumnya, hal ini tidak terjadi hanya pada
diri saya pribadi, namun juga terlihat pada diri seluruh sahabat-sahabat posko.
Apakah mungkin amunisi semangat kian menipis, ataukah komposisi jobbing pada
malam harinya saat briefing tidak tepat sasaran ? entahlah.
Sudah
barang tentu hal ini menjadi suatu kekhawatiran atau bahkan ancaman bagi
suksesnya kegiatan ini bila terus berlanjut. Selaku orang yang dipercayakan
sebagai koordinator desa, perasaan khawatir tentu tak bisa terelakkan bagi
saya. Bagaimana tidak, berjalannya hampir semua rancangan untuk dilakukan pada
hari itu terbilang pincang untuk dikatakan sampai pada tempat tujuan. Menegur
sudah pasti, namun untuk terus menerus menegur juga harus dipertimbangkan
ulang. Mengingat berbagai hal, salah satunya mungkin karena factor kelelahan
yang diderita para sahabat posko ataukah mungkin karena diantara beberapa
sahabat posko yang kemungkinan ini adalah kali pertama mereka berjauhan dari
orang-orang yang dicinta yaitu orang tua masing-masing, hal ini didukung dengan
celoteh salah satu dari mereka yang
mengaku melihat salah seorang sahabat posko yang lain yang menangis karena
rindu, ataukah mungkin ada alasan lainnya.
Beberapa
PROKER yang dirancang untuk direalisasikan pada hari itu ialah pendataan calon
siswa dan guru untuk TK yang progress kerjanya saat dievaluasi hanya 10 persen
atau bahkan kurang dari itu; pun demikian dengan pembentukan dan pembinaan
remaja masjid yang bahkan lebih rendah daripada proker sebelumnya; pengadaan
papan identitas aparatur desa masih nihil; semi pesantren masih juga belum
nampak progress kerjanya; pengadaan pantok jalan yang masih ‘’apa kabar’’; PPL disekolah dan pembinaan TPA berjalan
biasa-biasa saja, masih perlu adanya
maksimalisasi; inti dari semuanya adalah, panah target masih belum tertancap
kokoh untuk hari itu. Dan demikian hari itu berakhir dengan segudang terka akan
apa latar dari kendurnya semangat sebagaimana sebelumnya.
0 Komentar