Hari 17 "hari ke 3 pekan ke 3".


Tak banyak hal ikonik yang bisa kutuangkan dalam catatan harian pada hari ketiga pekan ketiga ini. Untuk saya pribadi, semua berjalan tidak seperti biasanya, bukan karena adanya gebrakan atau hal lainnya. Tentu tidak patut untuk dibiasakan. Mengapa demikian ? tak lain adalah prosesi kinerja yang terlihat agak memudar ketimbang hari-hari sebelumnya, hal ini tidak terjadi hanya pada diri saya pribadi, namun juga terlihat pada diri seluruh sahabat-sahabat posko. Apakah mungkin amunisi semangat kian menipis, ataukah komposisi jobbing pada malam harinya saat briefing tidak tepat sasaran ? entahlah.

Sudah barang tentu hal ini menjadi suatu kekhawatiran atau bahkan ancaman bagi suksesnya kegiatan ini bila terus berlanjut. Selaku orang yang dipercayakan sebagai koordinator desa, perasaan khawatir tentu tak bisa terelakkan bagi saya. Bagaimana tidak, berjalannya hampir semua rancangan untuk dilakukan pada hari itu terbilang pincang untuk dikatakan sampai pada tempat tujuan. Menegur sudah pasti, namun untuk terus menerus menegur juga harus dipertimbangkan ulang. Mengingat berbagai hal, salah satunya mungkin karena factor kelelahan yang diderita para sahabat posko ataukah mungkin karena diantara beberapa sahabat posko yang kemungkinan ini adalah kali pertama mereka berjauhan dari orang-orang yang dicinta yaitu orang tua masing-masing, hal ini didukung dengan celoteh salah satu  dari mereka yang mengaku melihat salah seorang sahabat posko yang lain yang menangis karena rindu, ataukah mungkin ada alasan lainnya.  

Beberapa PROKER yang dirancang untuk direalisasikan pada hari itu ialah pendataan calon siswa dan guru untuk TK yang progress kerjanya saat dievaluasi hanya 10 persen atau bahkan kurang dari itu; pun demikian dengan pembentukan dan pembinaan remaja masjid yang bahkan lebih rendah daripada proker sebelumnya; pengadaan papan identitas aparatur desa masih nihil; semi pesantren masih juga belum nampak progress kerjanya; pengadaan pantok jalan yang masih ‘’apa kabar’’;  PPL disekolah dan pembinaan TPA berjalan biasa-biasa saja,  masih perlu adanya maksimalisasi; inti dari semuanya adalah, panah target masih belum tertancap kokoh untuk hari itu. Dan demikian hari itu berakhir dengan segudang terka akan apa latar dari kendurnya semangat sebagaimana sebelumnya.

Posting Komentar

0 Komentar