Selepas
briefing pagi harinya, sebahagian besar sahabat posko telah bersiap menuju
kelas dalam proses pembelajaran (PPL) di sekolah-sekolah sesuai jadwal
masing-masing. Menyisakan saya dan salah seorang sahabat posko lainnya di
posko. Saya sendiri belum berangkat ke sekolah, karena jadwal mengajar saya
pada pukul 10.30 WITA. ‘’Ada kesempatan untuk mencuci pakaian kotor’’ pikirku.
Karena jemuran pada hari sebelumnya telah terpakai habis dan digilir oleh
sahabat-sahabat posko lainnya yang juga mencuci dihari itu. Selepas menjemur
pakaian yang telah saya cuci, sayapun bersiap-siap menuju sekolah untuk mengisi
jadwal saya disekolah.
Hari
pertama pada keempat inilah awal dari terlaksananya program kerja yang cukup
kami andalkan, semi pesantren. Dengan berbondong-bondong para siswa-siswi SMP
dan SMA menuju masjid untuk shalat dzuhur berjamaah. Yang semula jamaah shalat
dzuhur maksimal empat orang, kini telah meningkat sangat drastic. Empat shaf
untuk laki-laki dan tiga shaf pada perempuannya. Hal ini cukup menggembirakan,
karena stimulus yang kami tawarkan bisa sampai pada sasaran. Adapun untuk
absensinya kami jalankan bersama berdasarkan kelas yang kami pegang
masing-masing. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik.
Untuk
kali pertama juga, penggarapan TK dimulai dengan cukup serius. Karena pada hari
sebelum-sebelumnya dilakukan pendataan dengan hanya menanyai para pihak terkait
akan legalisasi pengadaan TK ini. Nsmun untuk langkah selanjutnya kami masih
membutuhkan berbagai arahan dari beberapa pihak. Termasuk dari pihak Puskesmas
setempat yang dengan respon baik serta membantu kami dalam berbagai hal.
Hingga
hampir sore, saya berbincang dengan kak Farlan, salah seorang pegawai Puskesmas
atau lebih tepatnya Pegawai kontrak salah satu lembaga swasta yang bergerak
dibidang kesehatan Nusantara Sehat (NS). Adapun genre diskusinya tentang
berbagai hal seputaran kesehatan dan pengalaman beliau selama menjalankan
misinya juga di Basse Sangtempe ini. Juga membahas tentang pengadaan TK ini
yang menurut beliau memang dinilai perlu. Matahari perlahan mulai kembali ke
peraduannya. Sayapun demikian.
0 Komentar