Pada
catatan harian sebelumnya, telah saya ceritakan mengenai kenekatan kami
menembus gelap dan dinginnya BASTEM dengan berangkat kembali dari Palopo menuju
Bonglo, desa yang menjadi tempat posko 1 berada. Star sekitar pukul 21.00 WITA
dari Palopo, kami hendak bermalam di Bonglo. Sepanjang perjalanan, kami hampir
terjatuh beberapa kali. Factor medan jalan yang terbilang cukup ekstrim
ditambah penerangan yang kurang memadai menjadi kendala kami. Memang ketika
berangkat dari BASTEM ke Palopo, kami berangkat dengan berempat. Ketika
kembali, kami hanya tiga orang. Kak Joni tinggal di Palopo untuk beberapa hari
kedepan.
Dingin
yang teramat sangat mulai menyelimuti kami. Padahal perjalanan masih
setengahnya. Kami singgah untuk sekadar minum air persediaan kami sembari
mendingingkan mesin motor yang telah menempuh tanjakan yang cukup ekstrim.
Gubuk-gubuk ini pulalah yang menjadi tempat singgah kami dulunya, ketika awal
keberangkatan kami dulu bersama para panitia. Tanpa harus menunggu terlalu
lama, kami lanjutkan kembali perjalanan ini.
Sekitar
pukul 22.45 WITA, kami telah tiba di posko 1. Kami jumpaai sebahagian dari
penghuni posko masih terjaga. Sebahagian besar yang lain telah beristirahat.
Disambut bak tamu yang datang dari jauh, kami disuguhi makan malam. Pun dengan
kopi setelahnya. Setelah beberapa saat kami bincang-bincang, kamipun memutuskan
untuk beristirahat juga. Namun bukan main dinginnya cuaca yang kami rasakan.
Bonglo memang termasuk daerah berhawa dingin. Terlebih lagi ketika subuh
harinya, sampai-sampai air wudhu terasa menusuk pori-pori saya. Selepas
sarapan, kembali kami duduk melingkar untuk sekadar diskusi ringan. Tak
jauh-jauh topic bahasan kami. Tentang proker, masyarakat setempat masing-masing,
hingga dana kegiatan yang entah ada yang akan datang atau tidak dari pihak
kampus.
Mengingat berbagai
agenda yang kami rancang juga di posko kami masing-masing, maka kami pun
memutuskan kembali ke posko. Sekitar dua jam kuranmg, kami telah sampai di desa
Lissaga. Lalu kamipun melaksanakan agenda kami masing-masing sebagaimana
mestinya.
0 Komentar