Lissaga
memiliki aliran air mata air lebih sedikit ketimbang desa tetangga, Andulan.
Sepanjang tahun, aliran air di desa Andulan senantiasa melimpah ruah. Tak heran
bila pengairan sawah disana terbilang memadai. Walau demikian kondisi yang ada
di Lissaga, pertanian pun tetap bisa berjalan, tentu berkat beberapa saluran
air dan kreasi para warga. Demikian pula halnya dengan air untuk sehari-hari.
Walnum,
cucu dari nenek Lia sekaligus kemanakan dari kak Jhoni, sekretaris desa
Lissaga. Walnum yang saat ini masih duduk dibangku kelas IX B SMP, memiliki
tugas khusus dari nenek. Menjaga pasokan aliran air tetap lancar untuk
digunakan sehari-hari di posko, tentunya tetap dibantu oleh beberapa sahabat
posko yang lain. Pada musim kemarau ini, kadang pasokan air di bak penyimpanan
mulai berkurang dipagi hari dan sore hari. Hal ini cukup berpengaruh pada
aktifitas harian di posko. Karena air ini tentu yang akan digunakan untuk
komsumsi sehari-hari. Baik untuk makan, minum, mandi, dan lain-lain. Olehnya,
ketika air keran mulai tersendat-sendat, maka walnum pun beraksi.
Dengan
tubuh yang berisi (seperti penulis), walnum mendaki bukit demi bukit demi check
pipa saluran air. Dengan tubuh yang demikian, ia termasuk tangguh menempuh
medan jalan yang lumayan menantang. Barangkali karena factor kebiasaan. Saya
sendiri beberapa kali menemaninya melihat kondisi saluran air untuk melancarkan
kembali pasokan air, termasuk pada hari ke tiga puluh dua ini. Yang mana
aktifitaqs pagi itu cukup terkendala karena air untuk mandi telah agak
mongering.
Sekitar
satu jam kami perjalanan pergi dan kembali ke posko, akhirnya air bisa berjalan
sebagaimana semula. Namun lagi-lagi, kondisi serupa terjadi lagi sore harinya.
Air kembali tak kunjung tiba di bak penyimpanan rumah posko. Kembali lagi kami
harus mengecek sebab-musabab dari hal tersebut. Kadang karena factor
tersumbatnya pipa air oleh berbagai sampah atau bebatuan kecil. Ada juga kadang
ditemui batu yang sengaja ditaruh oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Monopoli
air, itulah yang kadang terjadi. Hal yang demikian tidak patut untuk dilakukan.
Walau memang air sedang susah untuk didapatkan, tetapi kadang bertambah susah
bila terjadi hal yang demikian tadi. Barangkali karena oknum tersebut lebih
membutuhkan air, namun tetap saja etika sesama pengguna tetap harus dijaga.
Saling menghormati harus tetap terjadi, baik ketika kita bersama maupun ketika
sedang tak bertatap muka. Demikian hari itu berlalu dengan sedikit agak
mendongkol dihati.
0 Komentar